SANG PENDOBRAK MALAM
Rabu, 10 September 2014
SEJARAH KEPEMIMPINAN PPMH PESAWAHAN RAWALO BANYUMAS ERA REVORMASI
Dalam sebuah negara pasti ada sebuah pemimpin dan
dalam sebuah kepemimpian dari generasi k
kegenerasi pastia ada perbedaan dalam managemen dalam kepemimpinan sesuai
dengan ilmu yang mereka dapatkan / pelajari dan pengalaman yang mereka [elajari
walaupun dalam kehidupanya sama satu tempat dan satu guru, karean seorang
pemimpin menginginkana semua yang di pimpin / masyarakatnya menjadi hidup lebih
baik dalam hal ekonomi pendidikan akhlak dan sosil.
Begitu juga dalam kepemimpinan lingkup kecil,
seperti dalam pondok pesantren, dalam hal ini akan saya ungkap sebuah sejarah
kepemimpinan para Roisul Ma’had dari generasi ke generasi kepemipinan yang
menorehkan sebuah sejarah dari masa perintisan samapi masa keemasan dalam
kepemimpinan sang roisul ma’had Pon – Pes Miftahul huda Pesawahan. Sebelumya
penulis meminta maaf apa bila penulis dalam mengumpulkan data kuarang akurat
dan kurang sesuai dengan realaita, kaena keterbatasan kami. Penulis ingin
mendokumentasikan sejarah yang sangat berharga ini, penulis mengamati selama
kurang lebih 3 tahun, sekali lagi minta maaf apa bila dalam penulisanya kuarang
lengkap dan akurat, maka dari itu penulis sangat berharap saran yang membangun
demi keselarasan dank e akuaratan fakta kutisan ini, mari kita simak
Kepemimpinanya
Ust. Touib iskandar, S.Pd.I , AL- Hafidz
Alamat
pelatar kesugihan Cilacap
Ust.
Ahmad Falikhin,S.Sy
Alamat
lampung
Beliyau
datang dari PP Ihya Ulumadin Cilacap
Menjabat
sebagai Guru Di Madrasah Aliyah MIftahul Huda
Lama
dalam kepemimpinan kurang lebih dalam kurun waktu 2
tahun
Karakternya
hamper sama karena Usia yang sudah cukup sehingga pemikiranya matang dan anteng
dalam menyikapi problematika (sedikit pendiam) melangkah pasti, pada masa itu
rekan ustdanya masih banyak yang besar – besar segingga dalam metode
pendidikanya masih terkoordinir dengan baik
Ø System pendidikan
Dalam
managemen pendidikanya berjalan dengan baik karena rekan – rekan pengurus masih
banyak dan tergolong Ust. Nya besar- besar dan keilmuanya mumpuni, dalam
pembagian job terkoordidir seperti:
1. Sorogan
kitab
2. Sorogan
juz ‘Ama
3. Madrasah
diniyah
Bejalan
sesuai yang di programkan, tapi yang perlu di benahi dalam hal pendidikan
adalah madrasah diniyah yang kurang efektif seperti system pengajaran yang
belum sesuai kurikulum, yang seharusnya satu mata pelajaran selasai dlam satu
semester, masih belum selasai juga, memang di miftahul huda menurut penulis
selama mnengamati belum jelas arah tujuan yang pasti masih mengambang, semi
alat dan semi figih, kalau menurut penulis harus di dalami satu agar lebih
terarah aut Put nya pun jelas.
Ø System ke uangan
Sejak
penulis amatai managemen sudah baik dan rapih dalam hal ini yang perlu di
benahi lagi adalah system kerja di lapanganya yang kurang pro aktif dan
paratuaran penentuan atanggal pembayaran administrasinya belum bisa istikomah,
karena banyak sekali alasan yang perlu dipertimbangkan seperti latar belakang
ekonomi wali santri yang di bawah rata- rata menengah kebawah. Mungkin di
pondok yang lain pun seperti itu, pada masa itu santri di kenai biaya syahriyah
sebesar Rp 10.000 / bulan sudah termasuk listrik dan madrasah diniyah.
Ø
System keamanan
dan pertahanan
Pada
masa itu karena personil yang memadai sehingga system keamanan bisa dia atasi,
dalam penegakan hukum pun masih terlihat ketal seperti anak yang mencuri di
tazir di suruh membaca sholawat menulis surat YASIN di gundul dan di pulangkan
sering terjadi, tapi yang namaya santri sifatnya bermacam macam ada yang
mersepon baik dan ada yang mersespon sebaliknay, tepapi masih di anggap jera
bagi pelakunya.
Ø System pembangunan sarana prasaran PPMH
Di
PPMH yang menjadi maslah setiap tahunya adalah Air, di sini ketika musim
kemarau tiba akan kesulitan mencari air sehingga para santri banyak yang tidak
kuat bertahan lama, dengan alasan airnya yang kurang di tambah struktur aisr disisni tidak jernih mungkin
karena struktur tanahnya yang ber endut sehingga airya keruh sedikit kuning,
tapi bagi mereka yang memang niat ya kiat bukan menjadi alasan, pengeluaran setiap
tahunya di PPMH lebih banyak di alokaikan ke Pengairan. Keterbatasan kamar madi
sehingga setiap mau mandi / buang hajat kudu natri dulu, semua itu sudah
menjadi hal yag wajar di setiap pomdok pesantren. Lagi lagi kebijakan dari
pemimpin pusat.
Ø Latarbelakang santri Di PPMH
Santri PPMH mayoritas sekolah dan
tergolong santri yang jemputan sebagian besar dari tinggakatan MI, MTs, MA SMK,
bukan karena dating sendiri Mereka dating di jemput untuk sekolah dengan di
embel – embeli berbagi macam keringana sehingga dalam mendidik mereka
tidak seperti santri dulu kalau memeng
apa yang di tugasi oleh sang kiyai / ustadz tidak di penuhi akan di kanakan
sangsi sesuai dengan jenis planggaran, karena seriap kapala sekolah memiliki
kebijakan yang di pandang kepengurusan kuarang menyatukan satu tujuan bercabang
sehingga para pengurus masih bingung untuk mentukan mana yang harus di bela,
disinilah yang menjadi dilema bagi mereka.
Ø Kegiatan mingguan
1. Kegiatan
khitobah masih terlihat masih kental
2. Al
barjanji di kemas dalam system giliran perkamar
3. Kegiatan
roan / baksos berjalan walaupun harus dengan di oprak – oprak
Ø Pendidikan generasi kepengurusan
Dalam mendidik generasi kepemimpinanya di anggap
masih tegrolong sukses, karena di era sesudah mereka lengser masih ada generasi
yang masih mamiliki ke unggulan ilmu yang masih mumpuni tapi sudah sedikit
bergeser cirri khas kesalafanya seiring perkembangan zaman dan kemajuan
teknologi yang sangat sulit untuk memfiltersiasi.
Ø Masa lengser kepemimpinan
-
Masa lengsernya
kepemeimpnan Ust. Touib iskandar, S.Pd.I , AL- Hafidz di karenak usia yang
dudah cukukup untuk berumah tangga, (menikah denga santri PPMH yang sama –
hadidz”H” juga) akhirya mendapat ridoh untuk izin mukim
-
Masa lengsernya
kepemeimpnan Ust. Ahmad Falikhin,S.Sy sama seperti Ust. Touib iskandar, S.Pd.I
, AL- Hafidz
Di Era kepemipinan di masa jiwa
muda
Pemimpin yang muda temtu masih Punya Power yang
sangat kuat dan membara dalam menjalakna misiya menjadi pemipin dengan harapan Agar
apa yang menjadi VISI dan MISI nya terpenuhi dan ingin Merefisi / membenahi
Akan kekurangan dimasa kepemimpinan yang sudah berlalu semua pogram sudah ada
tinggal Managemen realitas di lapangan yang perlu di benahi, teragkatlah se
orang pemipin yang memiliki karakteristik yang tidak berbeda jauh dengan
pemimpin di masa launya yang menjadi kekurangaya di masa lalu personil ya
masaih sangat berwibawa dan cukup bayak sehingga mudah akan membagi job ya
………………………….bersambung bagian dua …………………..
DUA PEMIPIN SATU DESA KARAKTER YANG
BERBEDA MEMBANGUN NEGARA (PPMA MIDA ) PESAWAHAN RAWALO BANYUMAS MENJADI NEGARA YANG BERBAIS SALAFI
DI ERA
Ust. ROKIB AL- FARIZI
Ust NUR KHOLIS
JIWA MUDA MEMIMPIN NEGARA
Ust NUR KHOLIS
Senin, 01 September 2014
BENCANA LONSOR SIRANTI BONGAS
PEMALANG – Bencana tanah longsor, menerjang Desa SIRANTI ,
Bongas, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah pada Minggu (2/2/2014). Longsoran mengakibatkan puluhan rumah penduduk di SIRANTI Desa Bongas mengalami kerusakan berat hingga ringan. Longsor ini diakibatkan hujan yang berkepanjangan dan kontur tanah yang tidak mampu menahan air sehingga mudah longsor.
Hampir setengah bulan 500 jiwa mengungsi akibat tanah longsor tersebut, mereka mengungsi di Masjid Dusun Siranti sebanyak 300 jiwa dan yang lainnya menumpang di rumah tetangga maupun saudaranya yang tidak mengalami kerusakan atau masih bisa ditempati. Pengungsi terdiri dari 50 anak balita, ibu hamil 4 orang, ibu menyusui 21 orang.
Selama mengungsi ini mereka jarang mendapatkan bantuan karena akses menuju titik pengungsian ini sangat sulit. Sehingga sering bantuan hanya berhenti di posko pengungsian yang berada di bawah.
Hari Selasa (11/2/2014) PKPU Cabang Yogyakarta mengirimkan 5 relawan rescue untuk mendistribusikan bantuan logistik berupa beras, sarden, abon, roti, minyak goreng, susu, alat tulis, dana baju. Tim rescue PKPU Yogyakarta yang berangkat pukul 05.30 WIB baru tiba di lokasi, Balai Desa Bongas pukul 15.30 WIB.
Sulitnya medan yang dilalui untuk mencapai titik pengungsian, tim rescue PKPU harus ganti mobil dengan menggunkan mobil pick up milik warga. Jika musim penghujan tiba maka jalan yang dilewati semakin sulit dan licin. Kiri dan kanan berupa tebing dan jurang yang sangat curam. Tim PKPU Yogyakarta baru sampai di titik pengungsian pada pukul 17.00 WIB.
Setiba di lokasi tim PKPU disambut Kepala Desa Bongas, Bapak Ali Imron. “Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada PKPU, donatur dan dermawan serta semua orang yang sudah peduli dengan warga kami yang mengalami musibah tanah longsor. Kami di kunjungi saja sudah sangat senang berarti ada yang peduli dengan warga kami, apalagi bapak-bapak dari PKPU kesini membawa bantuan untuk warga kami. Kami merasa sangat senang. Semoga PKPU dan para donatur yang sudah membantu kami selalu mendapat lindungan dari Allah. Dan ini semoga menjadi bencana yang terakhir bagi kami,” ujar Ali Imron.
Bantuan langsung diserahkan kepada korban tanah longsor di Desa Bongas, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang. Bantuan diserahkan langsung oleh perwakilan PKPU Yogyakarta, M Sholeh dan diterima Kepala Desa Desa Bongas, Bapak Ali Imron.
M Sholeh, perwakilan dari PKPU Yogyakarta mengatakan bahwa kegiatan ini adalah wujud kepedulian PKPU dan donatur untuk masyarakat yang mengalami bencana. “Kami mempunyai kewajiban untuk membantu, karena mereka adalah saudara kita dan wajib kita bantu. Terima kasih atas kerjasama dari para donatur yang telah menitipkan bantuannya melalui PKPU untuk masyarakat yang mengalami bencana di negeri ini,” kata M Sholeh.
Bagi masyarakat DI Yogyakarta dan sekitarnya yang ingin meringankan beban saudara kita yang terkena bencana dapat menghubungi PKPU Yogyakarta Jl Prof Dr Sardjito No.4 Prambatan Yogyakarta Telp. (0274) 555041, SMS Center 081904027735. Atau transfer via BCA 6000.427.444, BSM 700.504.6003. (PKPU/Gusput/Yogyakarta)
Hampir setengah bulan 500 jiwa mengungsi akibat tanah longsor tersebut, mereka mengungsi di Masjid Dusun Siranti sebanyak 300 jiwa dan yang lainnya menumpang di rumah tetangga maupun saudaranya yang tidak mengalami kerusakan atau masih bisa ditempati. Pengungsi terdiri dari 50 anak balita, ibu hamil 4 orang, ibu menyusui 21 orang.
Selama mengungsi ini mereka jarang mendapatkan bantuan karena akses menuju titik pengungsian ini sangat sulit. Sehingga sering bantuan hanya berhenti di posko pengungsian yang berada di bawah.
Hari Selasa (11/2/2014) PKPU Cabang Yogyakarta mengirimkan 5 relawan rescue untuk mendistribusikan bantuan logistik berupa beras, sarden, abon, roti, minyak goreng, susu, alat tulis, dana baju. Tim rescue PKPU Yogyakarta yang berangkat pukul 05.30 WIB baru tiba di lokasi, Balai Desa Bongas pukul 15.30 WIB.
Sulitnya medan yang dilalui untuk mencapai titik pengungsian, tim rescue PKPU harus ganti mobil dengan menggunkan mobil pick up milik warga. Jika musim penghujan tiba maka jalan yang dilewati semakin sulit dan licin. Kiri dan kanan berupa tebing dan jurang yang sangat curam. Tim PKPU Yogyakarta baru sampai di titik pengungsian pada pukul 17.00 WIB.
Setiba di lokasi tim PKPU disambut Kepala Desa Bongas, Bapak Ali Imron. “Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada PKPU, donatur dan dermawan serta semua orang yang sudah peduli dengan warga kami yang mengalami musibah tanah longsor. Kami di kunjungi saja sudah sangat senang berarti ada yang peduli dengan warga kami, apalagi bapak-bapak dari PKPU kesini membawa bantuan untuk warga kami. Kami merasa sangat senang. Semoga PKPU dan para donatur yang sudah membantu kami selalu mendapat lindungan dari Allah. Dan ini semoga menjadi bencana yang terakhir bagi kami,” ujar Ali Imron.
Bantuan langsung diserahkan kepada korban tanah longsor di Desa Bongas, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang. Bantuan diserahkan langsung oleh perwakilan PKPU Yogyakarta, M Sholeh dan diterima Kepala Desa Desa Bongas, Bapak Ali Imron.
M Sholeh, perwakilan dari PKPU Yogyakarta mengatakan bahwa kegiatan ini adalah wujud kepedulian PKPU dan donatur untuk masyarakat yang mengalami bencana. “Kami mempunyai kewajiban untuk membantu, karena mereka adalah saudara kita dan wajib kita bantu. Terima kasih atas kerjasama dari para donatur yang telah menitipkan bantuannya melalui PKPU untuk masyarakat yang mengalami bencana di negeri ini,” kata M Sholeh.
Bagi masyarakat DI Yogyakarta dan sekitarnya yang ingin meringankan beban saudara kita yang terkena bencana dapat menghubungi PKPU Yogyakarta Jl Prof Dr Sardjito No.4 Prambatan Yogyakarta Telp. (0274) 555041, SMS Center 081904027735. Atau transfer via BCA 6000.427.444, BSM 700.504.6003. (PKPU/Gusput/Yogyakarta)
Langganan:
Postingan (Atom)