Sejarah siranti
Desa yang indah teletak di lereng – lereng bukit tanah yang berbukit bukit, rumah penduduk pun terletak di tepi- tepi jalan. Desa Langen sari (Siranti) yang terkenal saat ini tapai dahulu namanya langen sari, sejarahya ada seorang nenek - nenek yang panggilanaya nenek Langen Sari yang datang ke desa yang sekarang disebut siranti, nenek tersebut kehilangan lari (jejek pulang) akhiranya nenek tersebut hilang tanpa jejek di sebuah candi, sejak itulah para penduduk menybutnya desa Langen sari, nenek Lengan Sari berasal dri desa Bongas, entah tujuan apa nenek tersebut datang kesitu,konon katanya yang di sebut siranti itu komplek masjid ke ……… wetan samapi perbatasan igirwuni yang dulu disebut tandon (sawah) yang sekarang menjadi pemukiman bencana lonsor di komplek rawai (komplek mushola). entah siapa yang membuka tanah yang dulunya hutan belantara dan terdapat sebuah candi, sebagian pendudkuk desa ini adalah Nini Dasem, Mabh Sura Mabah Bayan Yang terlacak Oleh Saksi sejarah. candi di gempur menjadi sebuah tempat peribadatan (mushola), pada masa itu para penduduk sudah memeluk agama islam, mushola dibangun sekitar tahun 67 an. orang yang menjadi imam mushola pada saat itu adalah mbah Mali orang Bongas (nama panggilan Red) pada saat itu mbah Mali tinggal di dukuh Lor yang sekarang di tempati oleh Pak Nasihin. Mabah Mursid, Mbah Narto asalnya Orang Bongas yang menikah dengan penduduk Lagen Sari. pada saat itu mushola masih memakai papan dan beratap daun alang - alang bangunanpun tidak bertahan lama akhirnya para penduduk memiliki keinginan agar tempat ibadahnya nyaman dan khusuk dalam mendekatkan diri kepada Allah, Akhirnya mbah sunari berunding dengan mabah Marno dan para penduduk untuk membangun mushola yang permanen (di gedong Red) setelah diadakan rapat dan di setujui dibangunlah mushola dengan dana iuran para penduduk, pada saat itu toko matrial masih sangat jauh yaitu di Randudongkal dan transpotasi belum sampai ke sitanri tentunya hanaya samapaike Cikadu , para penduduk mengambil matrial dari cikadu di bawa ke Lengen Sari dengan cara dipikul oleh para warga, setelah mushola jadi para penduduk penuh harap akan datang seorang santri yang kelak menjadi imam mushola dan sekaligus menjadi tokoh agama.
Tidak
lama kemudian Harapan pendudukpun di kabulkan oleh Allah SWT datang seorang
santri Banyuwangi dari desa sebelah yaitu desa tundagan yang namanya Humamudin
putra dari pak Harto yang menikah dengan putrinya mbah Marno yang namanya
Warminah. pada Masa itu masyarakat lengan sari belum bisa melaksanakan sahalat
juma’at di Lengan Sari, ketika hari jum’at Masyarakat shalat juma’atnya
menyebar ada yang di Tundagan dan ada yang di Bongas, setelah penduduk mulai padat
dan di anggap sudah memenuhi syarat dan rukun untuk mendidrikan sahalat juma’at
akhirya Ustad muslim pendatang dari Tundagan yang pada Masa itu sudah menetap
di Lengan Sari (Siranti sekarang Red) berunding dengan pak Kyai Humamudin yang
juga pendatang dari Tundagan, Ustad muslim sowah ke gurunya pada saat ia kecil
yang di Tundaggan yang bernama kyai ‘Ali Mukhlisin, setelah showah akhirya di
perbolehkan untuk mendidrika shalat Juma’at tepatnya pada juma’at kliwon bulan
….. tahun …. Pada saat itulah Kiyai Humamudin di anggakt menjadi imam dan Ustad
Muslim, mbah Sunari, pak Nasihun menjadi Khotib secara bergantian, tidad
berselang lama datanglah Ustad Alinasroh dari desa Pedagung yang menikah dengan
putri Mabah Samardi yang bernama Tuniah sejak
itulah Mushola di alih nama menjadi sebuah masjid yang di beri nama Masjid Jami’
Sirojul Huda hingga sekarang masih berdidri kokoh.
Seiring Berkambangnya Zaman penduduk semangkin
banyak dan kebutuhan akan pendidikan islam di bangunlah sebuah tempat
pendidikan yaitu madrasah diniyah dari hasil iuran uang masyarakat yang di
kelola oleh kyai Humamudin, Ustad Alinasroh, Ustad Aksin, Ustad Kosim Ustad
Agus, Ustad Kamsirun, Ustad Waryoto Ustad Sapangat, berjalanya zaman pendudduk
Siranti semangkin padat masjid terlihat penuh hingga melebihi kapasitas untuk
beribadah, dibangulah sebuah masjid diatas tanah seluas …… pada tahun …...
Masjid di bangun di tempat bekas Rumahnya pak Suem, Narso, Jaeni Karnoto yang
dipindah diikut sertakan korban bencana Longsor. Pembangunan masjid dari hasil
Uang iuran masyarakat dan di bantu oleh pemerintah. Masjid lama sekarang
dialihfungsikan manjadi Majlis Ta’lim.
Pada tahun …… di bangunalah sebuah pendidikan Umum
yang berbasis islam yaitu Madrasah Ibtidaiyah Darussalam, dibangunya madrasah
tersebut karena pendidikan di SD 02
Tundagan sudah melebihi kapasitas disamping itu juga karena orang tua
ingin anaknya mengenyam pendidikan yang berbasis islam yang lebih dekat. Dengan
adanya MI Darussalam di Langen sari (Siranti) dapat memanfaatkan potensi putra
daerah yang sudah mengenyam pendidikan Tinggi sekaligus untu memnacing Putra
daerah akan pentingnya sebuah pendidikan.
Selain
Siranti,
27-07-2014
Nara
Sumer Mah sunari
Mau tanya.. ini orang Siranti bukan ??
BalasHapusbetul iki anak siranti dari komunitaspemuda IKLAS yang meliput bebrapa nara sumber sesepuh dusun siranti
HapusIJIN COPAS MAS
BalasHapusok pak maaf kalo kurang falid
Hapuskami tim organisasi IKLAS baru wawncara pak
sunari
pak muslim
dan pak rt nasihun
belum sempat ke sesepuh yang lain
ya iki rusman
BalasHapus