Jumat, 08 Agustus 2014

SEJARAH SIRANTI BONGAS

Siranti Nan indah



Nama yang  begitu indah terdengar dlam tlinga, tempat kelahiran para generasi yang mampu membuat perubahan, siranti sebuah desa yang terletak diantara lereng gunung desa yang subur indah dan rakyatnya sangat makmur kehidupanya sangat tentaram walaupun jauh dari keramaian, pada zaman dahulu sebelum banyak penduduk di desa yang indah ini kehidupan sangat jauh dari kecukupan pengasilan mereka untuk menompang memenuhi kebutuhan ekonominya selain bercocok tanam (padi jagung ubi- ubian) adalah panadan yaitu sebuah daun yang fungsinya untuk membuat kelasa Red kalo jaman sekarang bisa dikatakan tikar, setelah mengalami proses yang lama pandan di ayam menjadi sebuah tikar lalu di jual ke berbagai daerah dengan jalan kaki tentunya daerah yang biasa menjadi tepat pemasaran hasil kerajinanya melilputi Bongas, Watukumpul dan karanggintung kab purbalingga, satu (kelasa) tikar yang besar di hargai Rp 100 / kadang lebih suka dengan di kenal BAHTER (pertukaran barang dengan barang), seperti jagung padi (1 klasa di hargai dengan 1 pocong padi / jagung ) kerajinan sebagai mata pencaharian tambahan. Tempat daun panadan itu di hutan yang jauh dari pemukiman berangkat dari rumah jam 7 pagi  pulang kerumah jam 3 sore, mereka berangkat belum sarapan,Orang yang di kenal memiliki kekayaan di desa siranti antara lain almarhum miarjo, almarhum merta, almarhum Arja dan samapai sekarang ke anak cucunya sekarang masih menjadi orang yang terpandang, siranti bagian kulon yang di kenal dengan sebutan grumbul Rawi pendudiknya baru beberapa orang dianataranya mbah muji, tempat yang membuat penduduk siranti menjadi makmur ketuka di bukanya gunung (entak- entak ) disitu lah mereka bercocok tanam utuk menghidupi keluarganaya, dahulunya tanah milik perhutanai yang di serahkan kapada penduduk untk di kelola dan sebagian untuk menenam rumput pakan kerbau dan sapi penduduk.Dada saat itu pendudkuk siranti sudah memeluk agama islam yang pertama mengajarkan islam adalah  Pak Narto (orang bongas ) pada saat itu para penduduk ketika mau menunaikan shalat jum’at ke tundagan dan bongas  karena apada saat itu belum di dirikan masjid baru ada mushola, setelah penduduk memenuhi syarat untuk mendirikan shalat juma’at pak muslim pendatang dari tundagan yang pada saat itu sudah menetap di sirabti berunding dengan pk yai humamunid yang juga pendatang dari tundagan bliyau adalah orang yang di anggat menjadi imam di siranti setelah berunding pk muslim sowah ke gurunya pada saat kecil yang di tundaggan yang bernama ky Ali Mukhlisin, setelah showah akhirya di perbolehkan untuk mendidrika shalat juma’at tepatnya pada juma’at kliwon bulan ….. tahun …. Dan pk muslim sebagai wakilnya, muazin. Islam terus berkembang sampai sekarang.Penduduk siranti memeng di dominasi oleh pendatang yang mampu membuat sebuah perubahan di siranti dari segi ekonomi , agama dan pendidikan, samapai sekarang pun demikian pendatang mampu membuat perubahan para putra daerah baru era 2000 muncul beberapa orang yang sudah membuat perubahan dari segi pendidikan agama maupun umum, dapa zaman dahulu di era 1990 para putara daerah belum begitu sadar akan pendidikan khususnya di pendidikan umum, di sebabakan beberapa factor1.      Ekomomi
2.      Jarak pendidikan yang jauh
3.      Kesadaran orang tua tang kurang
4.      Pola pikir yang masih Kerja dan kerja 


 Nara Sumber Pak  muslim 

juma’at 25- 07- 2014



Nara suber sejarah
1.    Mbah sunari
2.    Mbah marno
3.    Mbah maryo
4.    Pk yai umamudin
5.    Pk ustad ali nasroh

6.    Pk ustad muslim 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar