Siranti Nan indah
Nama
yang begitu indah terdengar dlam tlinga,
tempat kelahiran para generasi yang mampu membuat perubahan, siranti sebuah
desa yang terletak diantara lereng gunung desa yang subur indah dan rakyatnya
sangat makmur kehidupanya sangat tentaram walaupun jauh dari keramaian, pada
zaman dahulu sebelum banyak penduduk di desa yang indah ini kehidupan sangat
jauh dari kecukupan pengasilan mereka untuk menompang memenuhi kebutuhan ekonominya
selain bercocok tanam (padi jagung ubi- ubian) adalah panadan yaitu sebuah daun
yang fungsinya untuk membuat kelasa Red kalo jaman sekarang bisa dikatakan
tikar, setelah mengalami proses yang lama pandan di ayam menjadi sebuah tikar
lalu di jual ke berbagai daerah dengan jalan kaki tentunya daerah yang biasa
menjadi tepat pemasaran hasil kerajinanya melilputi Bongas, Watukumpul dan
karanggintung kab purbalingga, satu (kelasa) tikar yang besar di hargai Rp 100
/ kadang lebih suka dengan di kenal BAHTER (pertukaran barang dengan barang),
seperti jagung padi (1 klasa di hargai dengan 1 pocong padi / jagung )
kerajinan sebagai mata pencaharian tambahan. Tempat daun panadan itu di hutan
yang jauh dari pemukiman berangkat dari rumah jam 7 pagi pulang kerumah jam 3 sore, mereka berangkat
belum sarapan,Orang
yang di kenal memiliki kekayaan di desa siranti antara lain almarhum miarjo,
almarhum merta, almarhum Arja dan samapai sekarang ke anak cucunya sekarang
masih menjadi orang yang terpandang, siranti bagian kulon yang di kenal dengan
sebutan grumbul Rawi pendudiknya baru beberapa orang dianataranya mbah muji,
tempat yang membuat penduduk siranti menjadi makmur ketuka di bukanya gunung
(entak- entak ) disitu lah mereka bercocok tanam utuk menghidupi keluarganaya,
dahulunya tanah milik perhutanai yang di serahkan kapada penduduk untk di
kelola dan sebagian untuk menenam rumput pakan kerbau dan sapi penduduk.Dada
saat itu pendudkuk siranti sudah memeluk agama islam yang pertama mengajarkan
islam adalah Pak Narto (orang bongas ) pada saat itu para penduduk ketika mau
menunaikan shalat jum’at ke tundagan dan bongas karena apada saat itu belum di dirikan masjid
baru ada mushola, setelah penduduk memenuhi syarat untuk mendirikan shalat
juma’at pak muslim pendatang dari tundagan yang pada saat itu sudah menetap di
sirabti berunding dengan pk yai humamunid yang juga pendatang dari tundagan
bliyau adalah orang yang di anggat menjadi imam di siranti setelah berunding pk
muslim sowah ke gurunya pada saat kecil yang di tundaggan yang bernama ky Ali
Mukhlisin, setelah showah akhirya di perbolehkan untuk mendidrika shalat
juma’at tepatnya pada juma’at kliwon bulan ….. tahun …. Dan pk muslim sebagai
wakilnya, muazin. Islam terus berkembang sampai sekarang.Penduduk
siranti memeng di dominasi oleh pendatang yang mampu membuat sebuah perubahan
di siranti dari segi ekonomi , agama dan pendidikan, samapai sekarang pun
demikian pendatang mampu membuat perubahan para putra daerah baru era 2000 muncul
beberapa orang yang sudah membuat perubahan dari segi pendidikan agama maupun
umum, dapa zaman dahulu di era 1990 para putara daerah belum begitu sadar akan
pendidikan khususnya di pendidikan umum, di sebabakan beberapa factor1.
Ekomomi
2.
Jarak pendidikan
yang jauh
3.
Kesadaran orang
tua tang kurang
4.
Pola pikir yang
masih Kerja dan kerja
Nara Sumber Pak muslim
juma’at 25- 07- 2014
Nara suber sejarah
1. Mbah
sunari
2. Mbah
marno
3. Mbah
maryo
4. Pk
yai umamudin
5. Pk
ustad ali nasroh
6. Pk
ustad muslim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar